Tokoh Grafologi Indonesia Deborah Dewi |
Grafologi memang bukan ilmu kemarin sore di Indonesia apalagi di dunia. Tapi setuju atau tidak, ketenaran grafologi di Indonesia baru mencuat belum lama ini seiring dengan mencuatnya nama Deborah Dewi.
Tanpa malu penyuka hot chocolate ini menyebut Google punya banyak andil dikala dirinya butuh ‘pencerahan’ dimasa lalu sebelum dirinya berprofesi sebagai grafolog. Alasan Debo melirik grafologi bukan tanpa sebab. Kepraktisan grafologi sebagai salah satu tool untuk mengenal karakter seseorang menjadi salah satu alasannya mengapa dirinya bisa jatuh hati.
Secara simpel grafologi merupakan ilmu yang menganalisis bentuk tulisan untuk mengetahui karakter orang yang bersangkutan.
Ketertarikan akan grafologi inilah yang mendekatkan Debo pada autentik school milik Sapta Dwi Kardana yang tak lain adalah mantan dosennya. Di institusi tersebut perempuan kelahiran 22 Juni 1981 ini mulai menimba ilmu grafologi. Tak berhenti sampai disitu, penggalian Debo pada ilmu itu mengantarnya pada sebuah asosiasi grafologi di Amerika bernama American Association of Handwriting Analyst (AAHA). Jalinan hubungan Debo dengan AAHA pun masih berlanjut hingga saat ini dimana dirinya tercatat sebagai salah satu grafolog asal Indonesia yang terdaftar disana.
grafolog Indonesia, Deborah Dewi berjuang menghidupkan grafologi di Indonesia |
Seiring dengan proses pematangannya sebagai seorang grafolog, Debo mengaku terus coba memaknai kehidupannya lewat beragam pengenalan karakter orang. Seolah tak ingin egois menikmati grafologi sendiri, perempuan kelahiran Surabaya ini mendirikan Graphologic Institute di Jakarta. Langkah itu diambil sebagai upaya nyata pengembangan grafologi di Tanah Air sebagai sebuah lifestyle.
Debo mengklaim lembaga yang dipimpinnya ini berhak mengeluarkan sertifikasi untuk grafolog di Indonesia sesuai dengan standar dan kode etik profesi dari AAHA.
Jadi masih bingung akan arah hidup? Coba saja googling ketik SAYA BINGUNG NIH. Piss :) (@tuanyuda)